Dibanjiri Ranting Bintang 1, Netizen Geruduk Aplikasi MyPertamina di Google Play Store

- 2 Juli 2022, 20:22 WIB
Aplikasi MyPertamina bintang 1
Aplikasi MyPertamina bintang 1 /


kliksumbawabesar.com - PT Pertamina telah menetapkan bahwa pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar hanya bisa lewat aplikasi MyPertamina. Model transaksi ini bertujuan untuk menentukan siapa yang berhak mengonsumsi BBM bersubsidi.

Masyarakat yang hendak membeli BBM bersubsidi diwajibkan untuk lebih dulu mendaftar ke aplikasi MyPertamina mulai tanggal 1 Juli 2022 mendatang.

"Mendaftar iya," ungkap Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com, Senin (27/6/2022).

Rating Bintang 1

Baca Juga: 46 Calon Haji Furoda asal Indonesia Terancam Dideportasi, Dikarenakan Pakai Visa Asing

Atas aturan baru ini, masyarakat pun berbondong-bondong mengunduh aplikasi MyPertamina di Google Play Store. Hanya saja aplikasi yang telah didownload lebih dari 5 juta kali ini mendapatkan review buruk dari netizen.

Dari pantauan Otosia, Sabtu (2/7), aplikasi MyPertamina mendapatkan rating rendah, dari 1 atau 1,2 dengan berbagai ulasan negatif.

Ada beberapa netizen yang mempersoalkan kesiapan aplikasi, terutama kurang responsif atau lemot hingga metode pembayaran yang hanya memakai LinkAja.

"Aplikasi masih belum matang, banyak bug, belum layak untuk dipakai, developer keknya masih pemula, pilihan untuk pembayaran sangat sempit, cuma bisa link aja, jadi tidak nyaman untuk ini itu. Dan terakhir, meribetkan pengendara ketika isi bensin, bukan malah efektif. Juga Bukan nya di daerah pom tidak boleh menyalakan handphon?," tulis M*Kar**i

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Beda Waktu Idul Adha 1443H di Indonesia dan Arab Saudi

"Kenapa setelah sudah daftar , data terdaftar app nya gak bisa dipakai . Setiap mau masuk ke app keluar sendiri, kembali terus tak bisa masuk ! App tipu2 kali ya . Setelah diikuti kemauannya . tak dipermudah tapi tambah dipersulit . Payah!," ungkap Am*r Chuc*y

"Aplikasi gak jelas terlalu memaksakan proyek berbasis aplikasi. Kesiapan sistem sangat buruk, time connection, tidak terdaftar, aplikasi lemot dan keluar sendiri. Sistem pembayaran juga tidak fleksibel, bukan mempermudah tetapi semakin mempersulit masyarakat.

Bagaimana nasib yang tidak mempunyai HP sedangkan membutuhkan bensin buat mencari nafkah? Semoga bisa refleksi dan evaluasi agar tidak terkesan maksa," jelas Khair*l Anh*r

"Pemerintah seharusnya jika mau buat kebijakan baru harus diberi fasilitas yang memadai, ini buat aplikasi aja masa banyak ngebug nya, terus metode pembayarannya masa cuma linkaja, seharusnya variatif dong.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Beda Waktu Idul Adha 1443H di Indonesia dan Arab Saudi

Nggak semua orang tau linkaja. Terus ini gimana cara belinya lewat aplikasi, nggak ada tuhh tombol beli atau yang sejenisnya," jelas ryan bago*s ***.

Editor: Ahmad Badar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini