Aktivis: Pertamina Bohongi Publik, Soal Aplikasi MyPertamina Syarat Pembelian BBM

- 4 Juli 2022, 04:33 WIB
Aplikasi MyPertamina dinilai menyulitkan masyarakat yang ingin membeli BBM.
Aplikasi MyPertamina dinilai menyulitkan masyarakat yang ingin membeli BBM. /Antara/Raisan Al Farisi/


kliksumbawabesar.com - Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga menilai PT Pertamina telah melakukan pembohongan publik. Pasalnya, selama ini Pertamina sudah melarang masyarakat menyalakan dan atau menggunakan handphone saat berada di kawasan SPBU.

“Jika sekarang ada imbauan dari Pertamina yang mengharusnya masyarakat mengisi BBM menggunakan Android. Berarti Pertamina selama ini telah melakukan pembohongan publik,” kata Rico kepada wartawan, Minggu (3/7).

Fakta di lapangan, kata Rico, bahwa sering sekali terjadi insiden kebakaran mobil maupun motor yang sedang mengisi BBM karena ada radiasi handphone di dekat SPBU. Sehingga masyarakat patuh terhadap larangan itu.

“Di setiap SPBU juga ditempel larangan menyalakan handphone pada saat mengisi BBM,” kata Rico.

Baca Juga: Mengenal Siapa Dino Patti Djalal yang Diserang Warganet Usai Komentari Kunjungan Jokowi ke Rusia

Rico juga mengkritik keras kebijakan baru Pertamina, perusahaan yang memonopili BBM di seluruh Indonesia ini.

Rico menyebut bahwa sebelum mengeluarkan kebijakan hendaknya diperhitungkan secara maksimal.Hal itu agar masyarakat tidak menjadi korban.

“Kalau isi BBM harus menggunakan Android, bagaimana dengan masyarakat yang belum punya Android. Berarti Pertamina mengorbankan masyarakat kecil yang tidak punya Android,” kata Rico.

“Di Ancol itu ada SPBU yang mengisi BBM itu nelayan kecil. Nah, mereka tidak punya Android. Kan kasihan mereka tidak bisa membeli BBM,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Badar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini