kliksumbawabesar.com - Pakar Keamanan Siber sekaligus Chairman Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menyebut bahwa tidak ada yang bisa dilakukan oleh korban kebocoran data pribadi selain berdoa agar tak disalahgunakan.
"Tidak ada cara lain yang harus kita lakukan adalah berdoa jangan sampai disalahgunakan untuk melakukan tindak pidana penipuan,"kata Ardi dalam diskusi polemik MNC Trijaya yang disiarkan secara daring, Sabtu,(10/09/2022).
Seperti diketahui, dugaan kebocoran data berturut-turut dialami oleh sejumlah perusahaan swasta hingga pemerintah.
Mulai dari kasus KPU muncul, juga ramai pembobolan data pengguna PLN, SIM card, hingga PesuliLindungi.
Baca Juga: Hacker Bjorka Kembali Lancarkan Aksinya, Klaim akan Jadikan Presiden Jokowi Target Selanjutnya
Sedangkan pada 2021 dan 2020 juga muncul pembobolan data BPJS, e-Hac, indiHome, BRI Life, laporan KPAI, Bank Jatim, database Polri, Facebook, Cermati, Lazada, Tokopedia hingga sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo.
Ardi melihat hal tersebut bukanlah hal yang baru dan sudah terjadi dalam waktu yang lama.
Maraknya kebocoran data ini pun menandakan bahwa Indonesia tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan teknologi.
"Pada saat itu sudah kelihatan sekali bahwa kita tidak berdaya menghadapi perkembangan teknologi-teknologi peretasan atau penyadapan,"ujarnya.