kliksumbawabesar.com - “Mereka selalu bersahabat dan mencoba untuk memahami jika ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu," aku Morbidelli, dilansir dari Speedweek,
"Namun, sejujurnya dengan situasi seperti, tidak perlu buang tenaga untuk mengubah paket motor,” imbuh pembalap kelahiran Roma tersebut.
Lebih lanjut, Morbidelli merasa hal krusial buat Yamaha pada detik ini adalah membantu Quartararo.
Menurutnya, pabrikan asal Iwata itu lebih baik mencurahkan tenaga dan fokus kepada El Diablo. “Mereka tidak perlu mencoba-coba.
Baca Juga: Istri Hendra Kurniawan Berikan Bukti Kuat : Sang Suami Juga Korban Skenario Ferdy Sambo
Sekarang bukan saat yang tepat untuk melakukan hal itu. Semua tergantung apa yang bisa saya lakukan sekarang. Jika semua pembalap punya masalah, maka ceritanya akan berbeda,” tukas Morbidelli.
“Salah satu pembalap bisa kencang dengan paket motor ini. Itu artinya hal tersebut memungkinkan.
Saya tidak mau Yamaha mengalihkan fokusnya. Sebagai pembalap Yamaha, saya senang mereka menang,” tandas pembalap berdarah Brasil itu.
Perlu diakui, Quartararo hanya satu-satunya pembalap yang bisa memaksimalkan potensi motor Yamaha YZR M-1 sejak MotoGP 2021.
Baca Juga: Permohonan Perlindungan Saksi Bharada E Masih Belum Diberikan, LPSK Ungkap Alasannya
Tiga pembalap lainnya, termasuk Morbidelli dan Andrea Dovizioso, bahkan kepayahan.
Itu merupakan kemenangan kedua beruntun Bagnaia setelah MotoGP Belanda 2022, Juni silam.
Selepas balapan, pembalap asal Italia itu mengaku sedikit banyak terbantu dengan long lap penalty yang harus dijalani Quartararo.
"Hari ini berjalan dengan baik karena Quartararo memiliki masalah. Tanpa putaran panjang, dia memiliki kecepatan untuk melaju dan menang," kata Bagnaia, dilansir dari Motosan.
Baca Juga: Resep Siomay Asli Rasa Ikan Tenggiri
Lebih lanjut, pembalap berusia 25 tahun itu meyakini bukan Yamaha dan Quartararo yang perlu diwaspadai pada seri berikutnya di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg. Bagnaia justru yakin Aprilia akan memberi ancaman ***.