Kliksumbawabesar.com - Sejumlah produsen otomotif di Indonesia telah siap memproduksi kendaraan listrik untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta mengikuti tren masa depan.
Ini sesuai dengan peta jalan yang disusun kementerian perindustrian dalam pengembangan industri otomotif nasional.
Salah satu fokusnya dalam mendorong produksi kendaraan beremisi karbon rendah atau low carbon emission vehicle (LCEV).
Pengembangan teknologi mobil hybrid ataupun listrik diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus juga mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: Kabar Gembira. Shin Tae Yong Akhirnya Tiba di Indonesia Sekitar Tanggal 18 atau 19 Agustus 2022
Pergeseran BBM ke bahan bakar gas, bahan bakar nabati, atau tenaga lsitrik sebagai jawaban atas kebutuhan energi di sektor langsung dapat pula menghasilkan aktivitas dan manfaat ekonomi yang inklusif, terutama di daerah yang kaya akan sumber energi tersebut.
Tentunya produksi kendaraan dengan jenis bahan bakar atau penggerak yang lebih ramah lingkungan, menjadi tujuan ke depannya dari pemerintah dan diharapkan dapat dikembangkan industri otomotif dalam negeri.
Menteri perekonomia Airlangga menyatakan, pemerintah menargetkan pada 2025 sekitar 25 persen atau 400 ribu unit kendaraan LCEV yang sudah masuk pasar Indonesia.
Dalam roadmap yang dikembangkan, LCEV didorong melalui berbagai tahapan. Mobil hybrid menjadi salah satu tahapannya, karena saat ini infrastruktur untuk stasiun pengisi tenaga listrik belum tersedia.