Diam diam Bekasi Jadi Pusat Produksi Mobil Listrik di RI, Indonesia Siap Alih Ke kendaraan Listrik?

19 September 2022, 19:46 WIB
Diam diam Bekasi Jadi Pusat Produksi Mobil Listrik di RI, Indonesia Siap Alih Ke kendaraan Listrik? /Instagram./@jokowi



kliksumbawabesar.com - Diketahui saat ini, Presiden Jokowi tengah memacu pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Mulai dari mendorong pembangunan industri hilir untuk mendukung baterai listrik, menjajaki pasar bebas dari luar negeri, hingga mengeluarkan mandat mobil dinas wajib menggunakan mobil listrik.

Dari sinilah, Satu per satu pabrikan mobil dari Kawasan Asia Timur masuk ke Indonesia untuk membangun mobil listrik.

Dari Korea Selatan ada Hyundai yang sudah memproduksi mobil listrik pertamanya di Indonesia, kemudian dari China ada Wuling yang juga berminat dalam investasi mobil listrik. Uniknya, semua investasi itu mengarah ke satu wilayah, yakni Cikarang Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Getaran Gempa Dahsyat Mengguncang Taiwan

Diam-diam, bekasi pun mulai semakin bertransformasi menjadi wilayah denganmanufaktur berteknologi tinggi.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, ada beberapa faktor penyebab kenapa wilayah ini menjadi pilihan. Salah satunya adalah pasokan hulu dan hilir yang sudah matang.

Dilain sisi, Keberadaan pabrikan mobil di Kawasan Bekasi memang cukup banyak umumnya dikuasai oleh pabrikan asal jepang, mulai dari Toyota, Honda, Daihatsu, hingga Mitsubishi.

Artinya, bahan baku pendukung untuk produksi mobil pun sudah cukup mendukung atau tersedia di wilayah ini.

Baca Juga: PSSI Akhirnya Perpanjang Kontrak Baru Shin Tae Yong Untuk Timnas Indonesia Atau Tidak? Begini Permintaan Netiz

Karena itu, sekelas pabrikan mobil listrik tidak tergoda untuk memindahkan tempat produksinya ke wilayah dengan upah buruh murah. Kondisi ini terjadi pada sektor padat karya seperti tekstil, dimana nilai upah menjadi penentu.

Namun, jika pabrikan mobil mengambil Langkah yang sama tentu menjadi sangat berisiko. Pasalnya, tenaga atau sumber daya manusia yang mendukung bisa jadi tidak memiliki kualifikasi sesuai. Apalagi untuk urusan mobil listrik yang berteknologi tinggi.

Selain itu, Kesiapan berbagai faktor mulai dari SDM hingga supply chain menjadi basegian penting dalam ekosistem mobil listrik. Apalagi pabrikan yang mau menyeriusi pasar Indonesia dengan memproduksinya di tanah air juga semakin banyak.

Selain Hyundai yang sudah memproduksi, pabrikan China Wuling juga mulai berancang-ancang. Bedanya jika pabrikan lain lebih memilih untuk memproduksi dalam bentuk sedan atau hatchback, namun Wuling menghadirkan kendaraan tanpa emisi berukuran kecil.

Baca Juga: Menpora Minta Timnas Indonesia U-19 Serius Jalani Kualifikasi Piala Asia U-20 tahun 2023

Mobil tersebut menggunakan basis Global Small Electric Vehicle (GSEV), Wuling memiliki beberapa produk berbasis GSEV yang telah terjual lebih dari 650 ribu unit di China.

Ya memang, pabrikan lain terpantau sudah mulai ikut meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia. Dengan memperkenalkan deretan mobil listrik masing-masing, meski masih belum diproduksi alias mobil konsep.

Seperti terlihat pada saat GIIAS 2022, Toyota yang memperkenalkan bZ4X, kemudian Lexus UX 300e, Honda dengan Honda CR-V Hybrid dan Honda Accord Hybrid, hingga Daihatsu yang memperkenalkan kendaraan LCGC Ayla versi mobil listrik, Ayla EV.

Hanya saja, kendaraan-kendaraan memang belum diproduksi masal di Indonesia.

Baca Juga: Senyum Merekah dari Marc Marquez, Sinyal Kebangkitan Alien

Menurut Pengamat Otomotif Bebin Djuana sikap pabrikan yang terlihat masih menahan realisasi investasi mobil listrik di Indonesia bukan tanpa alasan.

Pasalnya, dikatakan bahwa pabrikan yang sudah nyaman berinvestasi di negara dengan segala fasilitas, pada akhirnya tinggal menyerahkan masalah penjualan ke divisi pemasaran dan penjualan (marketing dan sales). Apalagi, jika sudah mengantongi kepercayaan konsumen.

Asosiasi kendaraan bermotor, Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) sendiri mengajak pabrikan yang belum membangun pabrik mobil listrik di Indonesia ikut ambil bagian. Pasalnya, kata dia, dengan potensi pasar yang besar, serbuan mobil listrik impor akan jadi ancaman dan harus diwaspadai.

Terkait hal ini, Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara, saat ini telah siap dua pabirkan dimana kapasitas di dalam negeri masih di kisaran 13.000 per tahun.

Baca Juga: Langsung Melesat Juara Geber RC213V, Marc Marquez Comeback Sensasional

Diharapkan nantinya dengan adanya percepatan penggunaan kendaraan listrik tersebut, pembuatan serta perakitannya bisa di lakukan di Indonesia selain untuk mengurangi impor, juga menjaga neraca devisa RI. Apalagi potensi indonesia sangat besar sekali ***.

Editor: Ahmad Badar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler