Produsen Otomotif Nasional Siap Produksi Kendaraan Listrik

14 Agustus 2022, 15:38 WIB
Produsen Otomotif Nasional Siap Produksi Kendaraan Listrik /Sumber Foto: ig @salesnissanmalang


Kliksumbawabesar.com - Sejumlah produsen otomotif di Indonesia telah siap memproduksi kendaraan listrik untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta mengikuti tren masa depan.

Ini sesuai dengan peta jalan yang disusun kementerian perindustrian dalam pengembangan industri otomotif nasional.

Salah satu fokusnya dalam mendorong produksi kendaraan beremisi karbon rendah atau low carbon emission vehicle (LCEV).

Pengembangan teknologi mobil hybrid ataupun listrik diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus juga mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga: Kabar Gembira. Shin Tae Yong Akhirnya Tiba di Indonesia Sekitar Tanggal 18 atau 19 Agustus 2022

Pergeseran BBM ke bahan bakar gas, bahan bakar nabati, atau tenaga lsitrik sebagai jawaban atas kebutuhan energi di sektor langsung dapat pula menghasilkan aktivitas dan manfaat ekonomi yang inklusif, terutama di daerah yang kaya akan sumber energi tersebut.

Tentunya produksi kendaraan dengan jenis bahan bakar atau penggerak yang lebih ramah lingkungan, menjadi tujuan ke depannya dari pemerintah dan diharapkan dapat dikembangkan industri otomotif dalam negeri.

Menteri perekonomia Airlangga menyatakan, pemerintah menargetkan pada 2025 sekitar 25 persen atau 400 ribu unit kendaraan LCEV yang sudah masuk pasar Indonesia.

Dalam roadmap yang dikembangkan, LCEV didorong melalui berbagai tahapan. Mobil hybrid menjadi salah satu tahapannya, karena saat ini infrastruktur untuk stasiun pengisi tenaga listrik belum tersedia.

Baca Juga: Persija latihan berat demi putus rentetan kemenangan persikabo 1973

Mobil ini bisa menggunakan dua sumber energi, BBM dan listrik. Untuk itu, produsen perlu lebih memperkenalkan kepada konsumen terhadap teknologi yang diterapkannya.

Diketahui, indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Pada 2022 berdasarkan data gaikindo, penjualan mobil periode Januari-April 2022 sebanyak 347 ribu unit, atau meningkat dibandingkan periode yang sama 2021 yakni 266 ribu unit.

Sebelumnya, Gaikindo mengumumkan penjualan mobil pada Maret 2022 menembus rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir. Penjualan wholesale 98.524 mobil, sedangkan penjualan retail sebanyak 89.811 mobil.

Jumlah penjualan wholesale dan retail tersebut telah mencapai angka penjualan industri otomotif Indonesia seperti pada kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga: Resep Gimbal Udang

Keyakinan Gaikindo terhadap masa depan cerah industri otomotif didasari beberapa faktor. Salah satunya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang menciptakan suasana semakin kondusif.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, yang terpenting bagi produsen otomotif nasional saat ini dalam upaya mempercepat pengembangan dan komersialisasi kendaraan listrik adalah pemberian insentif fiskal.

Selain diyakini mampu memacu daya saing produksi lokal di kancah internasional, insentif fiskal ini diharapkan dapat pula membuat harga jual bisa terjangkau oleh kosumen di Indonesia.

Insentif ini diapat diberikan secara bertahap disesuaikan dengan komitmen pendalaman manufaktur yang telah diterapkan di beberapa sektor industri.

Baca Juga: Manfaatkan Lahan Tak Produktif, Jokowi Luncurkan 1 juta Kelapa Genjah

Misalnya, insentif diberikan karena membangun pusat penelitian dan pengembangan untuk komponen motor listrik, baterai, dan power control unit, serta peningkatan penggunaan komponen lokal.

Oleh karena itu, kemenperin mendorong agar produsen otomotif di Indonesia aktif melakukan riset dalam pengembangan energi alternatif bagi kendaraan. Misalnya, pemanfaatan pada minyak kelapa sawit dan rumput laut.

Penggunaan bahan bakar biofuel itu menjadi salah satu riset yang harus dilakukan. Apalagi Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia.

Airlangga mencontohkan, di jepang sudah dijual kendaraan yang berbasis tenaga hidrogen. Teknologi ini semestinya pun bisa diterapkan di Indonesia karena sektor manufaktur di dalam negeri, seperti pabrik pupuk sudah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan gas hidrogen melalui proses gasifikasi batubara ***.

Editor: Ahmad Badar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler