Network
kliksumbawabesar.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang berada di Pulau Bintan Kepulauan Riau, yang merupakan sentra choke point Selat Malaka.
Berdekatan dengan Batam Free Trade Zone dan selat Philips. Lokasi KEK Galang Batang mempunyai akses langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan.
Diusulkan oleh badan usaha PT GBKEK Industri Park, KEK Galang Batang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017, dan resmi beroperasi pada 8 Desember 2018.
KEK Galang Batang dikembangkan sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter.
Baca Juga: Diduga Gangguan Jiwa, Pria Ini Todongkan Senjata Tajam hingga Tusuk Pengguna Jalan
Adapun potensi dan nilai investasi pada KEK Galang Batang ini dapat memproduksi bauksit Indonesia hingga mencapai 40 juta ton dalam setahun. Nilai bauksit akan bertambah sekitar 5–13 kali jika diolah menjadi aluminium.
KEK Galang Batang yang memiliki luas 2.300 hektar difokuskan untuk pengolahan bauksit menjadi alumina atau aluminium, dengan nilai investasi industri pengolahan bauksit diperkirakan mencapai 36,25 triliun rupiah pada tahun 2027. Selain itu, industri ini juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi 23.200 orang.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto, memperkirakan nilai investasi tersebut dapat meningkat menjadi 5,5 miliar dolar AS atau sekitar 77 triliun rupiah.
Hingga akhir tahun 2020 saja, KEK Galang Batang dinilai sebagai realisasi investasi terbesar, dengan nilai sekitar Rp11 triliun, dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.
